Sabtu, 01 Juni 2019

Paradox of Candy

Gambar permen dokumen pribadi

Suatu hari, saya sedang dalam keresahan yang sangat. Seorang teman yang sering saya jadikan panutan dan guru dalam dunia tulis menulis, tiba-tiba mengirim chat, "Kak, mau baca buku non fiksi, ga? Bukunya bagus banget lho!". Dia juga mengirimkan e-book yang berjudul Rahasia Magnet Rezeki karya Ust. Nasrullah.

Dalam hati saya berpikir, "MaasyaAllah, kok bisa ya?" Ternyata benar. Allah akan mengirimkan, mendekatkan orang-orang yang satu frekuensi dengan kita.

Padahal, teman saya itu tidak tahu kalau saya sedang galau. Saya tak pernah sekali pun curhat tentang masalah kehidupan padanya. Tapi seperti ada pemantiknya, langsung terhubung.

Pada saat dia mengirim chat dan e-book itu, saya sedang membaca buku fisiknya Rahasia Magnet Rezeki yang sudah saya beli tahun lalu, dan baru berkeinginan membacanya sekarang.

Meski demikian, saya tetap takjub dan terheran-heran, apakah ini yang namanya keajaiban seperti yang Ustadz Nasrulloh paparkan dalam buku ini? Dan saya langsung mengiyakan pertanyaan dalam hati itu.

Dua insan, berbeda pulau, yang tak pernah chat masalah kehidupan, sama-sama terhubung dengan satu buku Rahasia Magnet Rezeki.

Saya tidak tahu, karena tidak menanyakan, apa alasan dia mengirim e-book tersebut. Yang jelas ini semakin membuat saya yakin akan keajaiban Allah itu memang ada.

Sungguh, jika bukan Allah yang menggerakkan hatinya, siapa yang bisa? Karena sesungguhnya, Allah pemilik hati para makhluk-Nya.

Ada tulisan yang sangat menarik perhatian saya dalam buku ini, yaitu, Paradox of Candy.

Dalam buku ini, Ustad Nasrulloh menjelaskan, bahwa Allah mengirim rezeki sepaket dengan bungkusnya. Apa bungkusnya? Ialah ujian, masalah, kesulitan sesuatu yang tidak kita sukai. Jika kita menolak ujian atau  masalah, dengan mengeluh dan merasa itu suatu beban, maka, sama artinya kita menolak rezeki itu sendiri.

Astaghfirullohal 'Adhziim.

Inilah yang sering menjadi keresahan hati. Merasa jauh dari nikmat, banyak doa yang tidak dikabulkan, tapi masalah datang silih berganti. Ternyata, ini yang membuat rezeki itu seolah enggan memghampiri, karena saya memang selalu menolak bungkusnya.

Terima kasih banyak Neng Djo, semoga Allah senantiasa memberkahimu dan keluarga. Aamiiin.

Bekasi, 01 Juni 2019



5 komentar:

  1. Barakallah juga Kak Nia. Semoga selalu dikelilingi rezeki yang berlimpah.��

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. InsyaAllah ... btw, siapa ya? Ga ada namanya ini. Makasih motivasinya yaaa. Semangat juga buat kamu

      Hapus
    2. InsyaAllah ... btw, siapa ya? Ga ada namanya ini. Makasih motivasinya yaaa. Semangat juga buat kamu

      Hapus