Minggu, 05 September 2021

 Mimpi Nia







"Mak, wangi banget ikannya." Tangan kanan Nia, erat menggenggam daster Emak. Tangan kirinya sibuk mengelus perut, sementara wajahnya ditengadahkan ke arah wajan yang masih mengepul dan menguarkan aroma sedap, hidungnya kembang kempis untuk menajamkan penciuman.

Sementara Emak, mengusap kepala anak gadisnya yang baru berusia 8 tahun dengan tangan kiri, dan tangan kanannya digunakan membalik ikan asin,"sabar ya, sebentar lagi mateng."

Di samping kanan Emak, Rani yang sudah berusia 10 tahun, telah siap dengan satu piring besar nasi putih.

Saat Emak mengentaskan ikan asin ke piring kosong, Rani langsung menyodorkan nasi putih  yang sedari tadi ia pegang. 

Dengan senyum, Emak langsung mengaduk nasi putih dengan minyak bekas goreng ikan asin. Dua kesayangannya telah sigap menyiapkan piring di lantai. Mereka biasa makan melantai, karena tidak memiliki meja makan.

"Yeay, nasi gorengnya dah jadi!"  Selalu, Nia menjadi yang pertama teriak kegirangan saat emak menyajikan nasi goreng "Ikan Asin", tanpa ada penampakkan ikannya sama sekali, karena memang hanya diaduk menggunakan minyak jelantah bekas goreng ikan asin. 

Nasi goreng ikan asin, sering menjadi menu sarapan andalan keluarga Nia. Sedangkan ikannya akan digunakan untuk makan malam bersama bapak.

Setelah pulang sekolah, Nia dan Rani akan duduk bersama di hadapan Emak untuk makan bersama. Acara yang paling dinanti oleh kakak  beradik itu. 

Di piring, Emak telah mencampur nasi dengan sisik ikan asin. Satu persatu anak gadisnya membuka mulut bergantian, menunggu giliran disuapkan. Sesekali, Nia akan bercerita tentang  keseruan di sekolah, atau sekedar menceritakan temannya yang jajan banyak, sementara dia hanya bisa memandanginya. Dan Rani, sering menjadi pendengar atau pembenar dari cerita adiknya.

Ikan asin Emak akan habis saat makan malam bersama keluarga, lengkap dengan Bapak, selepas isya. 

Untuk Bapak, Emak menyiapkan satu ekor ikan asin utuh dan sepiring nasi putih hangat. Untuk Nia dan Rani, Emak mencampur satu ekor ikan asin dengan sepiring nasi putih hangat, lalu dibentuk kepalan-kepalan kecil. Nia dan Rani akan segera berlomba menyantap kepalan nasi ikan asin. Sesekali mereka akan bergantian menyuapi Emak dan akan tertawa geli, saat Emak sengaja menggigit lembut jemari Nia atau Rani. 

Malam hari Nia akan ditutup dengan pertanyaan, "Mak besok kita akan makan pake apa?"

Pertanyaan Nia, mengundang jitakan dari Rani, "Kamu tuh, yang dipikirin makanan melulu!"

Nia tak pernah kapok bertanya, meski akan mendapat jitakan, karena belaian Emak akan menyembuhkan dan doa yang dirapalkan akan mampu membuat Nia bermimpi, suatu hari akan makan ayam goreng. 


Tamat.