Dewasa ini, anak dan gadget sulit untuk dipisahkan. Seolah, mereka terlahir dengan hal itu, sehingga banyak kasus, anak-anak lebih mahir mengoperasikan gadget dibandingkan orang tuanya.
Teknologi gadget yang dipegang ananda terbilang canggih, bisa memuat banyak fitur. Apalagi didukung dengan semakin mudahnya mengakses internet, anak-anak pun semakin dini bersosial media.
Melarang, tentu bukan hal yang bijak, karena ananda bisa mendapatkannya dari tempat lain tanpa sepengetahuan Ayah dan Bunda, tentu hal ini akan lebih membahayakan.
Emosional, daya nalar, dan daya pikir yang belum matang, menjadi faktor kuat pembatasan dan pelarangan anak-anak untuk bersosial media. Dengan masih lemahnya kompetensi tersebut, anak-anak cenderung akan menjadi korban bullying, pelecehan seksual, penculikan, pemerasan, atau bahkan menjadi pelaku.
Namun. dengan sistem pembelajaran yang masih mengharuskan ananda untuk belajar dari rumah, mau tidak mau, suka tidak suka, menuntut anak untuk 'nyemplung' ke sosial media.
Tentu Ayah Bunda tidak ingin anandanya mengalami hal menakutkan seperti tersebut di atas, bukan? Sebaiknya Ayah Bunda perlu melakukan hal ini:
Pahami media sosial yang digunakan ananda
Ayah Bunda harus lebih dahulu tahu tentang media sosial apa yang digunakan ananda nya. Tahu aplikasi dan paham cara mengoperasikannya, agar bisa mendampingi ananda saat beraktivitas, bisa mengcounter hal-hal yang akan membahayakan. Banyaknya ragam aplikasi media sosial media, mengharuskan kita memahami banyak hal, demi keselamatan buah hati
Dampingi ananda saat sedang bersosial mediaIni perlu dilakukan. Jika ananda menemui kesulitan atau ada sesuatu yang tidak pantas untuk dikonsumsi, Ayah Bunda bisa langsung membantu dan mencegahnya.
Meminta ananda untuk tidak mengunci akunnya dan mengetahui password media sosialnya
Ini penting dilakukan. Kejahatan punya banyak topeng, karenanya perlu dilakukan pemantauan agar ananda terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Batasi waktu aktivitas bersosial media
Agar tidak mengganggu waktu dan hal penting untuk tumbuh kembangnya, seperti; ibadah, belajar, makan dan minum, olahraga, atau istirahatnya, sebaiknya batasi waktu penggunaan media sosial. Hal ini juga bertujuan agar ananda lebih bertanggung jawab atas hal-hal yang dilakukannya.
Edukasi ananda tentang sisi positif dan negatif dari sosial media
Media sosial seperti koin, ia memiliki dua mata sisi. Bisa menguntungkan pun sebaliknya bisa membahayakan. Bisa memberi efek positif, tapi juga banyak unsur negatifnya. Mengedukasi tentang dampak positif dan negatif dari media sosial, sangat penting agar nanda memiliki sikap awarenes, bijak, dan cerdas dalam bersosial media. Tidak mudah terprofokasi, bisa mendeteksi hal-hal yang sekiranya akan membahayakan diri.
Emak zaman sekarang tuh harus strong ya, Mbak. Challenge-nya luar biasa.
BalasHapusIya, Mom Nita. Dan dirimu menjadi salah satu idolaku 😍
Hapus