Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Itulah yang kurasakan akhir-akhir ini.
Sejak pilpres 2014 lalu, keadaan semakin memanas. Meski kubu yang berseteru sudah menjadi satu gerbong, tetapi ricuh dan berbagai drama masih kerap terjadi. Peraturan yang dibuat pemerintah pun, semakin aneh dan meresahkan.
Membuat peraturan A untuk rakyat, tapi tak berlaku bagi para pesohor negeri. Peraturan B wajib bagi jelata dan dikenakan sanksi jika melanggar, tapi tidak untuk tuan berpunya. Peraturan C ditegakkan bagi anak bangsa agar musibah berkurang, tapi tamu agung bebas melenggang. Belenggu untuk pertiwi, kebebasan bagi WNA.
Belum lagi drama politik yang bisa bikin otak dan perut tergelitik. Nyatanya memang; peraturan bisa dipesan, vonis bisa diorder.
Ah, pantas saja musibah silih berganti melingkari negeri.
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
BELENGGU TIRANI
Nia Kurniawati
Belum tunai janji dahulu
Engkau membuat janji baru
Lalu seenaknya melupa, halu
Entah apa kata dunia
Niat perbaikan diucap selalu
Gegap gempita disiar se Nusantara
Gunakan segala kuasa
Untuk apa?
Tidak terbukti semua janji
Ialah bukti khianati kami
Racun kau bungkus madu
Agar rakyat tertipu (?)
No! Kami bukan si Pandir
Isyarat kami satu, Bilang jika sudah tak mampu urus Negeri!
Bekasi, 07052021