Jumat, 07 Mei 2021

Belenggu Tirani

 


Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Itulah yang kurasakan akhir-akhir ini. 

Sejak pilpres 2014 lalu, keadaan semakin memanas. Meski kubu yang berseteru sudah menjadi satu gerbong, tetapi ricuh dan berbagai drama masih kerap terjadi. Peraturan yang dibuat pemerintah pun, semakin aneh dan meresahkan. 

Membuat peraturan A untuk rakyat, tapi tak berlaku bagi para pesohor negeri. Peraturan B wajib bagi jelata dan dikenakan sanksi jika melanggar, tapi tidak untuk tuan berpunya. Peraturan C ditegakkan bagi anak bangsa agar musibah berkurang, tapi tamu agung bebas melenggang. Belenggu untuk pertiwi, kebebasan bagi WNA.

Belum lagi drama politik yang bisa bikin otak dan perut tergelitik. Nyatanya memang; peraturan bisa dipesan, vonis bisa diorder.

Ah, pantas saja musibah silih berganti melingkari negeri.

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

BELENGGU TIRANI

Nia Kurniawati


Belum tunai janji dahulu

Engkau membuat janji baru

Lalu seenaknya melupa, halu

Entah apa kata dunia

Niat perbaikan diucap selalu 

Gegap gempita disiar se Nusantara

Gunakan segala kuasa

Untuk apa?


Tidak terbukti semua janji

Ialah bukti khianati kami

Racun kau bungkus madu

Agar rakyat tertipu (?)

No! Kami bukan si Pandir

Isyarat kami satu, Bilang jika sudah tak mampu urus Negeri!


Bekasi, 07052021

2 komentar:

  1. hiks hiks ikut sedih baca puisi ini. SEmoga Indonesia selamat, meskipun ujiannya juga dahsyat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mba. Terima kasih atas kunjungannya, semoga Ibu Pertiwi kuat meski terus diuji.

      Hapus