Minggu, 07 Februari 2021

Kata Mereka Tentang Cara Melatih Kemandirian pada Anak



Memiliki anak yang berkarakter kuat, adalah dambaan setiap orang tua. Mandiri dan tanggung jawab adalah karakter utama yang harus dididik sejak dini. Karena ini adalah salah satu kunci kesuksesan. 

Sebelum melatih anak untuk bersikap mandiri, ada beberapa hal yang harus dimiliki oleh setiap orang tua dan guru, agar tujuan pendidikan dapat tercapai.

Bekal yang Wajib dimiliki Orang Tua dan Guru

1. Sepakat
Kedua orang tua juga guru, wajib memiliki sikap dan cara yang sama dalam melatih dan mendidik kemandirian anak. Jangan sampai dua persepsi yang membuat anak bingung bersikap. 
Contoh: Jika Bunda selalu menerapkan agar ananda senantiasa merapikan mainan nya sendiri, maka Ayah pun harus bersikap sama. Jangan sampai, perbedaan perlakuan, justru menjadi alasan bagi anak untuk tidak menaati Ayah atau Bunda.

2. Sabar
Dalam melatih kemandirian untuk anak, hendaknya kita harus bisa bersabar atas proses yang sedang dilakukan ananda. 

Perkembangan dan kemampuan motorik ananda masih sangat terbatas, tentu berbeda dengan remaja apalagi orang dewasa. Jadi, wajar jika dalam mengerjakan sesuatu, ananda memerlukan waktu yang lebih lama dari orang dewasa. Oleh sebab itu, orang tua dan guru dituntut untuk bersabar dalam prosesnya.

3. Harus tega dan berikan bantuan seminimal mungkin
Adakalanya, ananda akan menemui kesulitan dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Namun, jangan sampai hal ini membuat kita memberikan bantuan apalagi sampai mengambil alih tugas yang sedang dikerjakan.

Ayah Bunda harus tega, biarkan ananda melewati kesulitan itu dan memecahkan masalahnya sendiri. Jika memang harus memberikan bantuan, berikan sedikit bantuan yang sifatnya untuk menyemangati saja. 

4. Kantung cinta
Bekal yang harus dimiliki selanjutnya adalah kantung cinta. Cinta akan membuat kita mudah mengapresiasi setiap pencapaian ananda. Cinta akan menguatkan kita untuk selalu peduli tentang tumbuh kembangnya.

5. Teladan
Pilar dan bekal yang utama dalam mendidik anak adalah teladan. Tanpa teladan, anak sulit untuk mengaplikasikan setiap tunjuk dan ajar kita. 

6. Keimanan
Landasan dari semua point di atas adalah keimanan. Dengan bingkai iman, baik anak maupun orang tua dan guru akan selalu berada dalam rel kebenaran.

Setelah semua bekal tersedia, kini waktunya menerapkan latihan untuk kemandirian anak. Melatih kemandirian dan tanggung jawab pada anak tidak bisa instan. Perlu proses dan tahapan yang tepat, seperti halnya menaiki anak tangga, harus dimulai dari yang terendah.

Lalu, bagaimana melatihnya?

Nah, beberapa minggu lalu, saya sudah melakukan riset kecil-kecilan dengan menanyakan pada teman FB tentang pentingnya melatih kemandirian dan cara melatihnya. 

Ini kata mereka tentang cara melatih kemandirian pada anak

1. Amrina Rosyada, Ibu dari 3 orang anak

Dengan memberikan tes melalui kegiatan sehari-hari yang memang memerlukan kesabaran. Sembari menunggu anak tetap dikasih pengertian bahwa setiap kesabaran akan berbuah manis. *aseek 😀

Dan tak ketinggalan, anak juga dikasih cerita-cerita yang bisa meningkatkan pemahamannya mengenai arti sabar. Salah satunya dari buku Halo Balita. 😍

2. Sri Rachyati, Ibu dari 2 orang anak

Kalau pengalaman saya dulu, dari mereka umur 1,5 tahun anak dibiasakan untuk mengatasi kebutuhannya sendiri. 

Contohnya makan; kalau makan saya biasakan dari usia 9 bulan setiap waktunya makan didudukkan di kursinya, makan sendiri pilih makanan yang mudah untuk diambil dan dicerna seperti buah-buahan nasi yang sudah dikepal kecil-kecil, lauk yang seukuran kecil-kecil mudah ditusuk pakai garpu atau sendok. Makan di meja makan sampai selesai dan wajib memberekan bekas makannya ke tempat cucian piring.

Lalu, ke toilet sendiri dan cara bersih-bersihnya, mandi dan cara bersih-bersihnya. 

Cara pakai baju, menyiapkan baju sendiri sebelum Mandi. 

Dan satu lagi saya juga minta bantuan untuk membereskan pakaian yang sudah dilipat untuk ditata di lemari mereka masing-masing, sehingga mereka kalau mau pakai baju tau simpan dimana. 

Yaah, pastinya gak mudah dan butuh proses, tahap demi tahap. Mula-mula kita kerjakan sama-sama sambil bermain. Harus sabar juga kadang mood anak kan berubah-ubah juga. Kira-kira pengalaman saya dulu seperti itu bu guru. Semoga bermanfaat. 😍😍😀🙏

3. Fransisca Yuni Lestari Anggraheni, Ibu dari 4 orang anak

Klau saya simple, Bu.
Melakukan banyak hal bersama-sama.
Melibatkan anak di keseharian kita, meski kadang pake acara drama. 🤭

4. Heni Silfiah

Kemandirian anak perlu dilatih sejak dini, karena sangat penting untuk dirinya agar tidak bergantung kepada orang sekitar dan orang tua.

Mulai dengan memberikan arahan kepada anak jika anak melakukan kesulitan, tidak langsung mengambil alih kesulitannya.

Mulai percaya kepada anak.
Yaa percaya saat si anak mulai antusias pada pekerjaan rumah, sebagai orang tua kita kasih kesempatan kepada anak untuk ikut andil mengerjakan pekerjaan rumah. 

Beri anak tanggung jawab.
Misalnya membereskan mainan setelah main, membantu pekerjaan rumah yang ringan-ringan.

Apresiasi jika anak berhasil mengerjakan sesuatu kita sebagai orang tua seharusnya mengapresiasi bisa dengan pujian atau hadiah.

Karena kita gak selamanya melayani anak dan anak gak selamanya ada di sisi kita
Jika tidak kita mulai saat ini mereka akan susah untuk terbiasa dan nanti orang tua juga yang susah.

Dari pendapat para pakar yang telah teruji pengalamannya, beberapa tahapan dan cara melatih kemandirian dapat disimpulkan sebagai berikut:

Cara melatih kemandirian pada anak usia dini

1. Dimulai dari hal kecil
Motorik dan kemampuan anak usia dini, masih sangat terbatas. Oleh karena itu, hendaknya orang tua dan guru memberikan tugas yang mudah bagi anak, seperti
  • Menyimpan bekas makan dan minumnya sendiri di tempat cucian piring.
  • Menyimpan baju kotor bekas pakainya ke tempat penyimpanan baju kotor.
  • Mengelap minumannya sendiri jika ada yang tumpah
  • dll
2. Dimulai dari diri sendiri
Melatih kemandirian dimulai dari semua hal yang berkaitan dengan diri sendiri, secara bertahap, seperti:
  • Makan 
  • Pakai baju
  • Pakai kerudung
  • Pakai kaos kaki
  • Pakai sepatu
  • Mandi
  • Merapikan mainan
3. Membantu tugas anggota keluarga lainnya
Setelah melatih kemandirian yang berkaitan dengan diri sendiri, Bunda bisa meminta ananda untuk membantu tugas anggota keluarga yang lain. Tentu masih dalam taraf yang mudah dan bisa dilakukan si kecil sesuai dengan kemampuan motoriknya.

Adapun tugas yang bisa diberikan pada ananda antara lain:
  • Menyiram tanaman
  • Menyimpan pakaian bekas pakai sendiri ke tempat pakaian kotor
  • Membuang sampah
  • Membersihkan atau mengelap perabotan rumah tangga
  • Mengangkat jemuran
  • Dll
4. Membacakan buku
Buku adalah teman terbaik anak untuk belajar segala hal. Dengan buku, anak lebih mudah menyerap pesan yang kita inginkan.


Di masa pandemi seperti ini, saat belajar difokuskan di rumah, orang tua dan guru dapat mengoptimalkan latihan kemandirian ini sebagai salah satu asessement pembelajaran.

Semoga anak kita menjadi anak yang memiliki akhlak mulia. Tetap semangat dan terus menginspirasi para Ayah Bunda hebat.


Tulisan ini diikutsertakan dalam 30 Days Writing Challenge Sahabat Hosting 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar